Sikap ramah dan lemah lembut merupakan salah satu ajaran yang dianjurkan oleh agama islam. Berlemah lembut dan menebarkan keramahan dalam interaksi sosial tidak saja mendatangkan kemuliaan, tapi juga membuat orang lain merasa damai dan nyaman dalam hidupnya. Saat kita berkumpul dan bercakap cakap dengan orang lain, biasanya kita akan lebih betah ngobrol dengan mereka yang punya kelembutan ucapan dan tampak begitu mengerti kita. Orang yang ramah dan lembut tutur katanya hampir selalu diterima dalam pergaulan, selain itu tutur kata yang lembut juga akan merontokkan dan meluluhkan pendirian yang salah. Kita sebagai umat islam juga telah punya teladan luar biasa mengenai cara bersikap yang lembut kepada sesama. Rosululloh saw tak pernah berkata kasar kepada sahabat sahabatnya, beliau begitu selalu mampu memberikan sikap yang tulus kepada sesamanya.
Bahkan saat beliau menegur kesalahan orang lain, beliau tak pernah mengucapkan kalimat yang melukai ataupun menyinggung orang yang ditegur. Dalam lintasan kehidupan Rosul, suatu hari pembantunya melakukan kesalahan karena salah dalam melafalkan doa. Ketika rosul mengetahui hal ini, beliau tidak langsung marah, tetapi memanggil orang itu dengan nada suara yang sangat lembut.Ketika orang ini telah berada di hadapan rosul, beliau lalu membentangkan sorban yang dikenakannya, lalu orang ini diminta agar duduk di atas sorban. Dengan senyum dan raut muka yang gembira lalu rosululloh saw menjelaskan dan menasehati orang ini dengan nada bahasa yang mudah dimengerti. Bayangkan.., manusia mulia setingkat rosul bisa begitu hebat dalam menghargai orang yang kedudukannya lebih rendah.
Kita terkadang terlalu menuruti hawa nafsu, merasa lebih hebat dari orang lain, sehingga menumbuhkan kesombongan dan mengeraskan hati. Sikap lembut dan ramah di zaman sekarang termasuk sesuatu yang mahal. Keramahan dan kelembutan lebih banyak kita temui di kantor bank, hotel hotel berbintang, dan tempat tempat yang punya tujuan komersial. Ditengah kejenuhan dan pencarian makna hidup yang sejati, manusia merindukan keramahan dan kelembutan sikap. Sebab biasanya orang orang yang ramah dan lembut adalah mereka yang telah tercerahkan hidupnya dan telah menemukan mutiara kehidupan. Orang yang ramah dan lembut terbukti lebih mampu menghargai dan menghormati orang lain tanpa memandang seberapa kaya dia, seperti apa rupanya dan bagaimama keluarganya. kita juga bisa menjadi orang ramah dan lembut mulai dari sekarang tanpa menunda
Bahkan saat beliau menegur kesalahan orang lain, beliau tak pernah mengucapkan kalimat yang melukai ataupun menyinggung orang yang ditegur. Dalam lintasan kehidupan Rosul, suatu hari pembantunya melakukan kesalahan karena salah dalam melafalkan doa. Ketika rosul mengetahui hal ini, beliau tidak langsung marah, tetapi memanggil orang itu dengan nada suara yang sangat lembut.Ketika orang ini telah berada di hadapan rosul, beliau lalu membentangkan sorban yang dikenakannya, lalu orang ini diminta agar duduk di atas sorban. Dengan senyum dan raut muka yang gembira lalu rosululloh saw menjelaskan dan menasehati orang ini dengan nada bahasa yang mudah dimengerti. Bayangkan.., manusia mulia setingkat rosul bisa begitu hebat dalam menghargai orang yang kedudukannya lebih rendah.
Kita terkadang terlalu menuruti hawa nafsu, merasa lebih hebat dari orang lain, sehingga menumbuhkan kesombongan dan mengeraskan hati. Sikap lembut dan ramah di zaman sekarang termasuk sesuatu yang mahal. Keramahan dan kelembutan lebih banyak kita temui di kantor bank, hotel hotel berbintang, dan tempat tempat yang punya tujuan komersial. Ditengah kejenuhan dan pencarian makna hidup yang sejati, manusia merindukan keramahan dan kelembutan sikap. Sebab biasanya orang orang yang ramah dan lembut adalah mereka yang telah tercerahkan hidupnya dan telah menemukan mutiara kehidupan. Orang yang ramah dan lembut terbukti lebih mampu menghargai dan menghormati orang lain tanpa memandang seberapa kaya dia, seperti apa rupanya dan bagaimama keluarganya. kita juga bisa menjadi orang ramah dan lembut mulai dari sekarang tanpa menunda