Kisah umar bin khattab masuk islam yang bersumber pada literatur sejarah sangat mengagumkan. Umar, di awal kelahiran Islam tergolong orang yang sangat ditakuti oleh lawan maupun kawan. Umar bin khattab bahkan menjadi garda terdepan untuk mencegah orang orang yang ingin masuk islam. Dia tak segan segan untuk membunuh maupun menyiksa siapa saja yang nekad masuk islam. Sikap umar bin khattab yang tegas dan keras mungkin tak akan ditakuti oleh musuh, tetapi semua orang tahu jika umar adalah salah satu tokoh yang teramat lihai dalam memainkan pedang. Siapapun yang berhadapan dan bertarung dengan umar bin khattab maka akan berujung pada kekalahan dan kematian. Melihat kemampuan umar yang demikian hebat, para pembesar qurays menaruh harapan besar dan memanfaatkannya untuk membunuh Muhammad. Sebab selama ini rencana pembunuhan kepada Rosululloh saw selalu berujung pada kegagalan, sementara dari hari ke hari jumlah pemeluk ajaran islam makin bertambah. Tentu hal semacam ìni menggelisahkan para pembesar kafir qurais, karena bila umat islam terus bertambah maka kedudukan mereka terancam. Maka melalui hasil musyawarah diantara pembesar kafir, ditunjuklah Umar bin khattab untuk datang menemui Muhammad dan membunuhnya. Tanpa banyak bicara, Umar bin khattab pun segera memacu kudanya dan bergerak ke rumah Nabi Muhammad saw berada. Ditengah amarah dan emosi yang membara langkah umar dihentikan oleh seseorang. Orang ini menceritakan dan meminta umar agar jangan membunuh Rosululloh saw, ia meminta umar agar membereskan dulu anggota keluarganya yang juga telah memeluk ajaran nabi muhammad saw. Orang ini menambahkan kabar kalau adik umar, fatimah, telah masuk islam dan menjadi pengikut setia Rosululloh saw. Betapa marahnya umar, ia pun mengalihkan arah kudanya dan segera menuju rumah fatimah. Sesampainya di depan pintu , ia langsung mendobrak rumah tersebut dan langsung memukul adiknya hingga pipinya bersimbah darah. Tak hanya itu, suami fatimag pun dipukul hingga terjatuh dan tersungkur ke lantai. Fatimah pun tetap tegar, bahkan ia meminta kepa umar, kakak kandungnya, untuk memukulnya lagi hingga puas. Namun, betapapun kerasnya sikap seorang kakak, pasti tak akan pernah tega melukai dan menyakiti saudara kandungnya sendiri. Umar, walau memiliki sikap keras, tetaplah punya hati dan rasa iba. Umar berdiri sambil memandang orang orang yang ada dirumah fatimah. Umar lalu meminta lembaran mushaf yang berisi ayat ayat alloh, tetapi fatimah...bersambung
|
Posting Hebat
Blog Khusus Cinta sejati dan permasalahan yang dihadapi manusia di dalam hidup Archives
June 2012
Categories
All
|